PANGKEP - Menteri Pertanian Republik Indonesia(Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo(SYL) yang melakukan menanam Sorgum di kawasan Taman Teknologi Pertanian desa Barabatu Kecamatan Labakkang, Jumat(23/6/23) meminta kepada Dinas Pertanian dan Dinas terkait untuk melakukan pembersihan di kawasan Teknologi Pertanian ini yang terlihat di Padati Semak Belukar.
" Saya minta kepada Dinas Pertanian untuk membersihkan Kawasan ini dari tumbuhan liar atau semak belukar dan saya harapkan lima bulan ke depan harus bersih" tegasnya.
Baca juga:
Sukses Bertani Terintegrasi Tanpa Limbah
|
"Kawasan Teknologi Pertanian dengan luas kurang lebih 8 hektar harus di manfaatkan dengan tanaman yang produktif, diantaranya shorgum, jagung, dan lainnya yang dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakat" ujarnya
Saya akan meninjau kembali Kawasan ini ke depan dan saya mau lihat, saat saya datang nanti sudah terlihat bersih dan tidak ada lagi semak belukar tapi sudah banyak tanaman shorgum atau tanaman produktif lainnya.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
Selain itu SYl juga mengatakan bahwa lokasi ini pula bisa di manfaatkan untuk pelihara ternak sapi karena lahannya cukup luas, saya akan berikan sapi sebanyak 100 ekor untuk di pelihara.
Untuk itu harapan kami kami agar Kawasan ini betul betul di manfaatkan termasuk dalam pelatihan buat para kelompok tani dan kelompok ternak sebab fasilitas gedung sudah tersedia dan tinggal bagaimana cara memelihara dan memaksimalkan pemanfaatan Kawasan Teknologi Pertanian ini.
Selain itu kata Mentan SYL bahwa, Sorgum merupakan tumbuhan tahan panas yang banyak manfaat serta dapat disejajarkan dengan gandum. Batangnya bisa untuk makanan ternak, bisa juga diolah menjadi gula.
"Kita akan coba disini. Hari ini saya komitmen dengan bupati untuk memperluas sampai 500 hektar untuk tahap awal, "katanya.
Mantan gubernur Sulsel dua priode itu berharap, Pangkep menjadi kekuatan baru hadirnya pertanian yang dapat menjadi penyangga krisis pangan global.
Selain tanam sorgum, Mentan Syahrul juga sekaligus melakukan demonstrasi pembuatan Elisitor biosaka dan pupuk organik bersama Bupati dan petani Pangkep. Diharapkan upaya ini menjadi langkah nyata dalam mengantisipasi kenaikan harga pupuk kimia, sehingga penggunaan atau ketergantungan terhadap pupuk kimia berkurang.
“Elisitor Biosaka ini pembuatannya mudah, hanya perlu dibuat dari minimal 5 jenis daun atau rumput disekitaran. Biosaka ini sudah terbukti kegunaannya diberbagai daerah, ” ungkapnya
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau mengatakan pemerintah daerah Pangkep fokus melakukan pengembangan komoditi sorgum di beberapa kawasan pertanian.
Diharapkan kedepan, Kabupaten Pangkep menjadi salah satu kawasan penghasil sorgum untuk dikonsumsi secara nasional bahkan suplai pasar ekpor.
“Khususnya untuk sorgum ini, kami dari kabupaten Pangkep di kecamatan Labakkang ini sementara mengembangkan sorgum bahkan kemarin sudah ada investor di daerah kami bagaimana sorgum ini diekspor ke depannya, ” ucapnya.( Syarifuddin/Herman Djide)